Indonesia Conference Directory


<< Back

Abstract Topic: Budaya dan Kearifan Lokal

Page 1 (data 1 to 27 of 27) | Displayed ini 30 data/page

BALIAN BAKE SEBAGAI PERANTARA PENGOBATAN TRADISIONAL DI DESA TENGANAN DAUH TUKAD
Ketut Sudrama, Ni Nyoman Kertiasih, I Made Astu Mahayana

Show More

Corresponding Author
Ketut Sudrama

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Folklore dapat dimengerti sebagai ekspresi budaya, ciptaan rakyat secara tradisional, primitif, dan beradab. Di dalamnya menggunakan sarana kata secara metrik dan prosa. Cerita tentang Bake dapat disebut sebagai cerita rakyat (folklore) yang mucul dalam lingkungan kebudayaan tertentu, dimengerti bersama oleh para pendukung kebudayaan bersangkutan, dan menjadi panduan hidup berdasar kepercayaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang masih berfungsinya bentuk-bentuk kearifan lokal yang tercermin dalam wujud cerita rakyat tentang Bake di samping juga untuk mendapat gambaran tentang cara penyembuhan dengan perantaraan Balian Bake, khususnya di desa Tengenan Dauh Tukad. Teori yang diterapkan adalah teori Folklor Indonesia. Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Dari hasil analisis dapat dikatakan bahwa kehadiran Balian Bake memiliki beberapa pengaruh/dampak, seperti: dampak psikologis, dampak sosial, dan dampak ekonomi.

Keywords
folklor, Bake, kearifan lokal.

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/eM4EwVavYZck


DISAIN DAN MANUAL PELESTARIAN RUMAH TINGGAL TRADISIONAL UNTUK MELESTARIKAN ARSITEKTUR PERMUKIMAN PERDESAAN, STUDI KASUS: DESA JATILUWIH - TABANAN BALI SEBAGAI DESA WISATA
I Wayan Runa, Anak Agung Gede Raka, I Nyoman Warnata

Show More

Corresponding Author
I Wayan Runa

Institutions
Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa

Abstract
Tujuan jangka panjang Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi tentang disain dan manual pelestarian rumah tinggal tradisional untuk melestarikan arsitektur permukiman perdesaan, studi kasus: Desa Jatiluwih - Tabanan Bali sebagai desa wisata. Penelitian ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang relevan dengan kebutuhan masyarakat perdesaan dalam jangka panjang, yakni masalah pelestarian arsitektur permukiman khususnya rumah tinggal, karena permukiman perdesaan terus berkembang sejalan dengan perkembangan zaman (kebudayaan dan teknologi). Metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan adalah metode kualitatif yang sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual yang khas (unik), sehingga setiap konteks itu ditangani dari segi konteksnya sendiri. Penelitian ini banyak berkaitan dengan sistem nilai, konsep, persepsi, keberagaman, keunikan, kearifan lokal dan keyakinan masyarakat tentang sesuatu di luar dirinya. Selain itu, penelitian yang dilakukan juga banyak berhubungan dengan hal-hal transendental atau realitas ganda yang dirasakan dan sangat dipercaya oleh masyarakat setempat tetapi sulit untuk dijelaskan keberadaannya. Sesuai dengan karakteristik objek studi (masalah penelitian), maka paradigma yang dipakai dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Dalam penelitian ini, unit penelitian/area pengamatan berupa keseluruhan latar rumah tinggal. Unit penelitian skala rumah tinggal di Desa Jatiluwih diharapkan dapat menghasilkan identifikasi atau informasi nilai-nilai/ide/gagasan tentang kearifan lokal rumah tinggal tradisional. Nilai-nilai itu diharapkan dapat dikembangkan untuk model pelestarian rumah tinggal yang mendapat pengaruh modernisasi atau menjadi objek daya tarik wisata. ”Variabel” yang diamati pada skala desa adalah pola dan wujud rumah tinggal tradisional. Ketika meneliti rumah tinggal yang terletak di kebun maka ”variabel” yang diamati adalah bagian-bagian yang menerus (inti) dan bagian yang berubah baik yang berkaitan dengan aktivitas sosial budaya dan fisik rumah. Pada Tahun Ke-2 diharapkan dapat menghasilkan Publikasi tentang Prototip, kebijakan, cara penerapan (manual) pelestarian permukiman. Manfaat penelitian bagi pemangku kepentingan (stakeholders) adalah sebagai pedoman dalam merevitalisasi pola dan wujud rumah tinggal sebagai akomodasi wisata sejalan dengan ditetapkannya Desa Jatiluwih sebagai desa wisata. Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi di Desa Jatiluwih dapat dikatakan berhasil jika memenuhi indikator capaian yaitu adanya: disain dan Rencana Anggaran Biaya (RAB), maket (prototip), manual pelestarian, serta dalam sosialisasi masyarakat merasakan bahwa pelestarian itu sebagai suatu kebutuhan yang mendesak. Disain unit rumah tinggal sebagai akomodasi wisata hendaknya memperhatikan salah satu prinsip tata letak yaitu tata nilai setempat (hulu-teben). Biaya pembangunan akomodasi wisata akan selalu meningkat sejalan dengan nilai inflasi. Dengan adanya maket (prototipe) akan mempermud

Keywords
Rumah Tinggal; Rumah Tradisional; Arsitektur; Perdesaan; Desa Wisata

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/XYHLzPvFU9ju


ECOTEXT MAINTENANCE AND ENVIRONMENTAL PRESERVATION OF SPRINGS-UPSTREAM RIVER OF TENGANAN PEGRINGSINAN VILLAGE
Mirsa Umiyati, Aron Meko Mbete

Show More

Corresponding Author
Mirsa Umiyati

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Balinese in particular and all languages in general, are cultural resources. The treasures of knowledge about the environment encoded, stored, and inherited in language. In a variety of verbal texts in Balinese recorded treasury of knowledge and experience, including traditional techniques of speech in utilizing, caring for, and preserving the diversity of natural resources in the environment of springs-upstream river especially. Tenganan Pegringsingan Village as one of the original villages, Baliaga, has the intended local wisdom. In this connection, the speech in the village has awig-awig in the form of verbal texts that carry out this ecological function. The aim of this research are to describe the concept of textual construction supported by the terminological ecolexicon which is typical of the use of Balinese language with varied features of Balinese language in the Tenganan dialect, to discover the meanings and values of texts as richness of local wisdom in caring for and preserving water resources with the upstream river environment, and to obtain facts about the level of knowledge and understanding of the milleneal generation in Tenganan Village as heirs to the values of local wisdom. This research is descriptive qualitative. Data obtained through in-depth structured interviews, observations, and recording. The location of this study is Tenganan Pegringsingan Village, Manggis District, Karangasem Regency. The framework of denotation meaning (literal) and external referential meaning helps dissect and find the meaning behind the verbal data. From the research results obtained, it was concluded that the study of Eco-text maintenance and environmental preservation has not touched on the deeper realm related to the preparation of environmentally friendly construction that will maintain environmental stability through speech which is the core of the study of Eco-texts in the study of ecolinguistic theory.

Keywords
Ecotourism, Ecotexs, Environmental Preservation

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/wnWUye6gtHkZ


EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR: 7 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK
I Ketut Sukadana, S.H.,M.H. Luh Putu Suryani, S.H.,M.H. Ni Made Sukaryati Karma, S.H.,M.H.

Show More

Corresponding Author
I Ketut Sukadana

Institutions
Fakultas Hukum Universitas Warmadewa

Abstract
ABSTRAK Merokok sudah menjadi kebiasaan dan banyak orang yang menjadi pecandu rokok, bahkan kebiasaan merokok sudah tidak mengenal usia, baik usia remaja hingga lanjut usia. Selain berdampak pada kesehatan diri sendiri, merokok juga dapat merugikan orang lain. Pemerintah Kota Denpasar yang telah membentuk Peraturan DaerahKota Denpasar No. 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Permasalahan yang dibahas adalah (1) Penerapan Perda Kota Denpasar Nomor 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Denpasar dan (2) Faktor-faktor penghambat Penegakan terhadap Perda Kota Denpasar tentang Kawasan Tanpa Rokok. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, dengan pendekatanan sosiologi hukum, dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitiannya adalah secara rutin melakukan sosialisasi, pemerintah juga senantiasa melakukan pembinaan-pembinaan dan tindakan yang bersifat refresif terhadap pelanggar Perda. Tindakan secara yustisial adalah tindakan hukum tetap terhadap pelanggar Peraturan Daerah (Perda) melalui proses peradilan dan dijatuhi sanksi sesuai ketentuan Perda. Hambatan yang dialami oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja dalam menegakkan Peraturan Daerah tentang kawasan Tanpa Rokok adalah antara lain tingkat kehadiran warga pendatang sangat tinggi, terbatasnya sarana prasarana yang tersedia, keterbatasan anggaran untuk mengadakan sosialisasi.

Keywords
merokok, kawasan, sanksi, hambatan

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/8CgPpvAfDxNj


Eksistensi Kolok Dalam Naskah Prasasti Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng (Perspektif Teologi Hindu)
Pande Wayan Renawati

Show More

Corresponding Author
Putu GD Wirianta

Institutions
Program pascasarjana IHDN Denpasar

Abstract
Bali dikenal dengan pulau dewata dengan sejumlah naskah lontar sebagai peninggalan leluhur masa lampau yang mesti diperhatikan dan dilestarikan keberadaannya. Naskah lontar tersebut meliputi berbagai hal baik itu usada, wariga, juga sebagai prasasti yang telah dijadikan naskah atau telah disalin baik bahasa serta tulisannya untuk memudahkan bagi pecinta naskah dalam membacanya. Naskah lontar itu tersebar di seluruh kabupaten di Bali, dan dilestarikan pula oleh pemerintah khususnya di lingkungan Dinas Kebudayaan Provinsi sampai tingkat Kabupaten. Salah satu kabupaten terletak di bagian utara pulau Bali tepatnya di kabupaten Buleleng utamanya di Desa Bengkala Kecamatan Kubutambahan telah ditemukan prasasti dan dinaskahkan terkait dengan keberadaan desa tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis substansi yang terdapat pada naskah Prasasti Desa Bengkala tersebut serta untuk mengetahui dan menganalisis implementasi terhadap isi naskah prasasti warga kolok di Desa Bengkala tersebut. Penelitian ini dilakukan di desa Bengkala kecamatan Kubutambahan kabupaten Buleleng. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan dokumentasi, berupa naskah prasasti warga kolok Desa Bengkala. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang menjadi substansi dari Naskah Prasasti Bengkala adalah ukuran dari Prasasti bengkala, isi Prasasti logam dengan alih bahasanya serta adanya prasasti batu dengan penjelasannya. Selanjutnya, terkait dengan implementasi terhadap warga kolok di Desa Bengkala bahwa adanya kebijaksanaan pemimpin yang turut membantu warga kolok dari masa kerajaan, adanya jabatan pemimpin yang terkait dengan prasasti Bengkala, adanya jenis-jenis pajak, adanya hal yang dilarang dan hal yang dibolehkan.

Keywords
Eksistensi, Warga kolok dan Isi dan Implementasi Prasasti Bengkala.

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/U8FgWh6cPNYX


IMPLEMENTASI PROGRAM TEMPAT OLAH SAMPAH SETEMPAT (TOSS) DI KABUPATEN KLUNGKUNG DALAM MENDUKUNG PELESTARIAN LINGKUNGAN
Lilik Antarini, Komang Ema Marsitadewi, I Wayan Sudemen

Show More

Corresponding Author
Ema Marsitadewi Komang

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
ABSTRAK Data Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, jumlah timbulan atau dengan kata lain volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan di Bali terus meningkat setiap tahunnya.. Pada tahun 2015 timbulan sampah di Bali mencapai 10.266,40 meter kubik setiap harinya. Untuk tahun 2016 terjadi peningkatan sebanyak kurang lebih 2000 meter kubik sampah setiap harinya. Tepatnya pada tahun 2016 jumlah sampah menjadi 12.892 meter kubik. Tahun 2017 timbulan sampah menjadi 13.351,13 meter kubik per hari. Dari data timbulan sampah yang semakin meningkat setiap tahunnya Kota Denpasar menjadi penyumbang terbesar timbulan sampah di Bali. Dengan jumlah penduduk mencapai 880.600 jiwa, timbulan sampah yang dihasilkan Denpasar mencapai 3.719 meter kubik per hari. Klungkung menempati posisi kedua dengan timbunan sampah mencapai 2.893 meter kubik per hari. Menyusul Buleleng, Gianyar, Jembrana, Tabanan, Badung, Bangli dan terakhir Karangasem dengan 162 meter kubik per hari. Overload kapasitas sampah yang terjadi diberbagai daerah di Bali termasuk diantaranya Kabupaten Klungkung ini dijadikan peluang bagi Bupati Klungkung dalam menghasilkan sebuah inovasi pengelolaan sampah di Kabupaten Klungkung. Inovasi tersebut dinamakan sebagai Program Tempat Olah Sampah Setempat. Inovasi yang diinisiasi oleh Bupati Klungkung ini menjadi satu-satunya inovasi pengelolaan sampah pemerintah daerah di Provinsi Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan langsung melakukan observasi dan wawancara di lapangan terhadap informan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan-laporan, artikel ilmiah atau penelitian sejenis yang berhubungan dengan Program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Dari data tersebut diperoleh hasil penelitian bahwa TOSS yang merupakan program inovasi dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Klungkung telah dilaksanakan di 15 desa dari 53 desa yang ada. Dalam pelaksanaannya, program TOSS ini mengalami banyak hambatan seperti kemampuan pengelolaan desa masing-masing, dana hingga keterbatasan pengadaan alat pengelolaan sampah. Namun secara umum, dapat dikatakan program ini merupakan berjalan dengan baik di beberapa desa khususnya di TOSS milik kota. TOSS ini juga telah menginisiasi sebuah pengetahuan sampah kepada anak-anak SD di Kabupaten Klungkung melalui kurikulum di pengajaran sekolah dasar di Kabupaten Klungkung.

Keywords
Pengelolaan Sampah, Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS), Kabupaten Klungkung

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/xAahbNMrE6et


INTERPRETASI KONSEPSI DIKOTOMI RUANG PADA RUMAH TINGGAL ETNIK BALI
I Kadek Merta Wijaya, Ni Wayan Nurwarsih, I Wayan Widanan

Show More

Corresponding Author
I Kadek Merta Wijaya

Institutions
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa, Denpasar

Abstract
Tata ruang terbentuk dari sistem aktivitas dan perilaku manusia. Hal tersebut dapat dijumpai pada tata ruang rumah tinggal etnik Bali. Sistem kepercayaan dan keyakinan masyarakat Hindu Bali yang secara turun temurun atau metradisi menjadi dasar yang kuat dalam memaknai ruang-ruang tersebut. Konsepsi akan ruang-ruang yang bernilai utama dan nista mewarnai tata ruang dan aktivitas di dalam wadah tersebut. Orientasi dan ruang yang bersifat utama lazimnya dihubungkan dengan kegiatan-kegiatan ritual keagamaan dan hal-hal yang bersifat abstrak sedangkan aspek nista berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat sekular dan profan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji konsepsi dikotomi ruang dalam tata ruang arsitektur rumah tinggal etnik Bali antara lain (1) konsepsi ruang hulu dan teben; (2) konsepsi ruang sakala dan niskala; (3) konsepsi keseimbangan ruang-ruang dikotomi termasuk manajemen pengelolaan ruang dan (4) latar belakang yang mempengaruhi konsepsi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah naturalistik dekriptif kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu (1) tata ruang di permukiman dataran tinggi lazimnya menggunakan konsep hulu dan teben dalam menentukan posisi yang bernilai utama dan bernilai rendah; (2) masing-masing ruang hulu dan teben memiliki ruang yang bersifat sekala dan niskala; (3) orientasi sebagai penanda posisi ruang hulu; (4) terdapat elemen penanda dan petanda ruang hulu dan teben serta sekala dan niskala; (5) nilai histori dan kepercayaan akan kekuatan-kekuatan alam yang memberikan perlindungan dan kehidupan merupakan cikal bakal pembentuk konsep dikotomi tersebut; dan (6) dikotomi ruang tersebut sebagai satu kesatuan yang membentuk keharmonisan ruang secara keseluruhan

Keywords
Dikotomi Ruang, Ruang Hulu dan Teben, Ruang Sekala dan Niskala, Semiotika Hulu dan Teben, Semiotika Sekala dan Niskala.

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/cz6kduKqHaWV


KEAHLIAN PROFESIONAL BADAN PENGAWAS PADA EFISIENSI PENYALURAN KREDIT LEMBAGA PERKREDITAN DESA DALAM BUDAYA PATERNALISTIK
Ni Putu Riski Martini, Ni Made Vita Indriyani

Show More

Corresponding Author
PUTU RISKI MARTINI

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh keahlian profesional badan pengawas dan budaya paternalistik tehadap efisiensi penyaluran kredit LPD Kota Denpasar. Sampel dalam penelitian ini adalah ketua LPD dan kasir di LPD. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 70 auditor. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dalam pengumpulan datanya. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for Sosial Science). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keahlian profesional badan pengawas memiliki pengaruh positif antara keahlian profesional badan pengawas berpengaruh positif pada efisiensi penyaluran kredit LPD di Kota Denpasar. (2) Budaya Paternalistik memoderasi pengaruh Keahlian profesional badan pengawas pada efisiensi penyaluran kredit LPD di Kota Denpasar. Artinya, budaya paternalistik yang kuat, mampu memperkuat keahlian profesional badan pengawas dan berpengaruh efisiensi penyaluran kredit

Keywords
keahlian profesional badan pengawas dan budaya paternalistik tehadap efisiensi penyaluran kredit

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/jZaxYgCV2UeX


KEARIFAN LOKAL WARISAN BUDAYA SITUS TIRTA EMPUL DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DESA MANUKAYA GIANYAR
A.A. Rai Sita Laksmi, A. A. Gede Oka Wisnumurti, I Made Mardika

Show More

Corresponding Author
Anak Agung Rai Sita Laksmi

Institutions
Proram Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Warmadewa

Abstract
ABSTRAK Kearifan lokal sebagai gagasan setempat yang diikuti oleh anggota masyarakat tidak hanya berupa nilai budaya melainkan juga mencakup hasil budaya material berupa warisan budaya. Kearifan lokal warisan budaya memiliki arti penting dalam pengembangan ekowisata. Penelitian ini bertujuan mengetahui kearifan lokal yang direpresentasikan warisan budaya situs situs Tirta Empul dan implikasi kearifan lokal warisan budaya situs Tirta Empul dalam pengembangan ekowisata di Manukaya Gianyar. Teori yang digunakan adalah teori ekologi budaya dari Kaplan & Manner serta teori etika Lingkungan dari Keraf. Penelitian ini dirancang memakai pendekatan kajian budaya dengan metode kualitatif. Jenis data utama adalah data kualitatif. Sumber data meliputi data primer dan sekunder. Instrumen utama penelitian adalah peneliti sendiri didukung alat bantu berupa pedoman wawancara, catatan anekdot, dan kamera digital. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan (1) jenis kearifan lokal direpresentasikan warisan budaya situs Tirta Empul meliputi kuasa dan pengetahuan, religius magis, ekonomi, pelestarian lingkungan (2) implikasi kearifan lokal warisan budaya situs Tirta Empul dalam pengembangan ekowisata adalah pelestarian warisan budaya dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Keywords
kearifan lokal; warisan budaya; pengembangan ekowisata

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/fV3zG4bFpkym


Kemampuan Kombinasi bawang putih dan kencur dalam menghambat pertumbuhan Aspergillus spp.
Ni Made Ayu Suardani Singapurwa, I Putu Candra, I Nyoman Rudianta

Show More

Corresponding Author
Ni Made Ayu Suardani Singapurwa

Institutions
Department of Food Science and Technology, Warmadewa University

Abstract
-Pedetan- merupakan produk pangan tradisional yang diolah dari ikan lemuru berbumbu yang dikeringkan. Kerusakan ikan kering dapat terjadi selama penyimpanan dan selama didistribusikan dalam pemasarannya. Salah satu penyebab kerusakan terjadi pada ikan kering yaitu kerusakan akibat mikroorganisme, misalnya bakteri dan kapang. Kapang yang dapat merusak ikan kering seperti -pedetan- adalah Aspergillus spp. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produk kombinasi bawang putih dan kecur yang memiliki aktivitas antimikroba dalam menghambat pertumbuhan kapang Aspergillus spp. yang dapat mencemari ikan kering seperti pedetan ikan lemuru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji daya hambat untuk mengetahui kemampuan kombinasi bawang putih dan kencur dalam menghambat pertumbuhan kapang Aspergillus spp. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengujian kombinasi bumbu bawang putih dan kencur dapat menghambat pertumbuhan kapang Aspergillus flavus sebesar 36,67 mm. Aspergillus aculeatus sebesar 24,17 mm, Aspergillus niger sebesar 10,00 mm dan Aspergillus tubingensis sebesar 33,33 mm. Bumbu yang digunakan pada proses pembuatan -pedetan- ikan lemuru dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan penghambat kerusakan produk olahan ikan kering seperti Pedetan. Kombinasi bumbu bawang putih dan kencur efektif untuk menghambat kerusakan ikan selama penyimpanan karena bumbu tersebut mengandung bahan anti mikroba.

Keywords
“Pedetan”, bawang putih, kencur, pangan tradisional

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/qAHxYD3WZKJV


KOEKSISTENSI FUNGSI KELEMBAGAAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA UNTUK MEWUJUDKAN DESA WISATA (STUDI DI DESA KARANGDORO KECAMATAN TEGALSARI BANYUWANGI)
I Made Suwitra1, I Wayan Wesna Astara2, AA Gede Oka Wisnumurti3, I Ketut Kasta Aryawijaya4, Luh Kade Datrini5

Show More

Corresponding Author
I Made Suwitra

Institutions
Universitas Warmadewa Denpasar Bali Indonesia

Abstract
Penelitian ini bertujuan menggali dan menginventarisasi potensi desa untuk dikembangkan sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) baru berbasis masyarakat dalam kemasan Desa Wisata dan dikelola secara melembaga dalam konsep koeksistensi. Melalui pola koeksistensi terhadap potensi spiritual dengan potensi sekuler akan diciptakan spirit keseimbangan dalam program pembangunan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Penelitian ini menganalisis hak pengelolaan potensi desa terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat sebagai desa wisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian hukum empirik dengan pendekatan perundang-undangan, analitik, kasus, dan pendekatan antropologi hukum. Inovasi pengembangan DTW berbasis potensi desa seperti Pura Amertajati yang dikemas dalam desa wisata dapat berimplikasi pada pemeliharaan dan pelestarian sumber daya alam yang akan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat secara berkelanjutan. Oleh karena itu sejak awal perlu dilakukan penguatan hubungan antar kelembagaan yang ada untuk menghindari persaingan seperti pengempon Pura, warung kuliner, parkir, home stay.

Keywords
Pura Amertajati, desa wisata, , karangdoro Banyuwangi, sumber

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/J8q3pNMLwCuT


Leksikon yang Bertahan, Berubah, dan Berinovasi di Daerah Pariwisata Sanur: Kajian Linguistik Ekowisata
I Nyoman Kardana, I Nyoman Muliana, I Made Astu Mahayana, I Gusti Ngurah Adi Rajistha

Show More

Corresponding Author
I Nyoman Kardana

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Penelitian ekolinguistik dalam beberapa tahun belakangan ini cukup sering dilakukan. Akan tetapi, penelitain-penelitian tersebut masih terfokus mengkaji leksikon pada satu bidang tertentu. Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan mengkaji khazanah leksikon yang terdapat pada daerah pariwisata. Dipilihnya daerah pariwisata mengingat daerah pariwisata merupakan daerah yang paling riskan terkena arus globalisasi akibat perkembangan pariwisata. Arus globalisasi akibat perkembangan teknologi informasi dan kemajuan pariwisata dapat mengubah perilaku dan perubahan sikap sosial masyarakat dan perubahan lingkungan biologis daerah tersebut. Sehubungan dengan itu, penelitian ini mengkaji dampak yang terjadi akibat perkembangan pariwisata di daerah pariwisata Sanur melalui kajian ekowisata linguistik. Kajian ini melihat khazanah leksikon yang ada sebelum dan sesudah terjadinya perkembangan pariwisata, jenis-jenis leksikon yang bertahan, punah, dan yang berinovasi. Data penelitian berupa data tulis dan data lisan. Untuk memastikan keberhasilan penelitian ini, diterapkan metode pengumpulan data berupa metode observasi dan metode wawancara dengan bantuan teknik rekam dan pencatatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak leksikon yang berhubungan dengan lingkungan biologis di daerah Sanur. Banyak dari leksikon ini masih bertahan saat ini, tetapi tidak sedikit juga yang mengalami perubahan ke arah negatif, langka dan punah. Meski demikian, ada flora yang menunjukkan inovasi.

Keywords
Sanur, Linguistik Ekowisata, leksikon, perubahan lingkungan

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/BhnaLFMfDeVN


Market orientation, service quality and cutomer satisfaction sustainable tourism destinations in Bali
Ni Made Wahyuni (a*), I Made Sara (b), Ida Ayu Sri Meitri (c)

Show More

Corresponding Author
Ni Made Wahyuni

Institutions
Warmadewa of University

Abstract
Tujuan: Seiring pertambahan populasi dunia, pariwisata telah menjadi landasan ekonomi global. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis hubungan antara orientasi pasar (MO) pada kualitas layanan (SQ) dan kepuasan pelanggan (CS) serta dampaknya pada kinerja organisasi (OP). Selanjutnya, penelitian juga mengeksplorasi efek mediasi SQ pada hubungan antara orientasi pasar dan kepuasan pelanggan. Konstruk dependen akhir penelitian ini adalah kinerja organisasi secara keseluruhan konteks layanan daerah tujuan wisata (DTW) berkelanjutan di Bali. Desain/metodologi/: Total sebanyak 37 pengelola DTW dengan pengalaman lebih dari tiga tahun, berpartisipasi dalam penelitian ini di wilayah Bali. Teknik pengumpulan data dengan survey kuesioner yang dikelola sendiri. Studi mempertimbangkan persepsi manajer sambil mengukur beberapa konstruk. Structural equation modeling berbasis PLS digunakan untuk menganalisis data dan menguji hipotesis. Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara positif signifikan MO mempengaruhi SQ, MO mempengaruhi SC, MO mempengaruhi kinerja kinerja organisasi, SQ mempengaruhi CS. Menariknya, SQ memediasi parsial hubungan antara MO dan SQ. Manajer destinasi wisata dapat menggunakan konseptualisasi multidimensi praktik orientasi pasar dan kualitas layanan sehingga kepuasan pelanggan meningkat. Implikasi praktis: Penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi pengelola senior destinasi wisata berkelanjutan dengan menerapkan orientasi pasar dan kualitas layanan sebagai strategi kompetitif DTW untuk mempengaruhi kepuasan pelanggan dan hasil kegiatan usaha. Orisinalitas: Secara empiris memberikan pemahaman implementasi praktik orientasi pasar meningkatkan tingkat kualitas layanan dan penguatan model kepuasan. Masih sedikit studi konteks Bali, paper ini menawarkan pengetahuan kepada pengelola untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara menerapkan perilaku berorientasi pasar dan praktik kualitas layanan efektif.

Keywords
Customer satisfaction; Market orientation; Service quality

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/qvhUKz3g4GZj


Optimalisasi Implementasi Model Taman Air Arsitektur Tradisional Bali Untuk Peningkatan Kenyamanan Termal di Taman Kota Alit Saputra, Tabanan, Bali
I Wayan Wirya Sastrawan, S.T, M.Sc. I Gede Surya Darmawan, S.T., M.T., Ni Wayan Meidayanti Mustika, S.T., M.T.

Show More

Corresponding Author
I Wayan Wirya Sastrawan

Institutions
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Abstract
Kenyamanan termal menjadi hal yang mutlak bagi tubuh manusia, oleh karenanya manusia sesalu berusaha mengkondisikan lingkungan untuk mencapai kenyamana termal bagi tubuhnya. Salah satu tempat manusia beraktivitas adalah ruang luar. Kondisi termal lingkungan ruang luar sendiri dipengaruhi oleh kondisi iklim serta elemen ruang luar yang membentuk lingkungan tersebut. Dalam penelitian Wirya dkk, 2019 menemukan model Taman air yang merupakan lingkungan binaan terencana dengan mengaplikasikan elemen-elemen arsitetur ruang luar yang didukung konsep Arsitektur Tradisional Bali. Melihat kondisi tersebut, maka terdapat peluang dan penting dilakukan penelitian lanjutan mengenai penerapan model taman air berarsitektur tradisional bali sehingga mengoptimalkan tingkat kenyamanan termal pada obyek penelitian. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi arsitek untuk mengembangkan desain pertamanan yang lebih optimal. Fokus penelitian ini adalah pengoptimalan tingkat kenyamanan termal dan elemen ruang luar di obyek penelitian melalu penerapan desan model taman air arsitektur tradisional bali. Lapangan Alit Saputra dipilih sebagai lokus penelitian karena memiliki karakteristik yang iklim serupa dengan obyek taman air Tradisional Bali pada penelitian Wirya dkk, 2019 sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan desain yang mampu memberikan kenyaman termal optimal. Sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan bagi arsitek dalam mengembangkan dan merancang Taman Air yang dapat berfungsi secara optimal. Maka untuk mencapai tujuan tersebut dalam penelitian ini menggunakan metode komparasi dan simulasi menggunakan software Envi-Met 3.1 untuk melihat visualisasi kondisi kenyamanan termal dalam obyek penelitian. Dari hasil simulasi tersebut dapat dijadikan landasan dalam mengidentifikasi pengaruh elemen ruang luar dan pola konsep Arsitektur Tradisional Bali terhadap kenyamanan termal pada obyek penelitian.

Keywords
Kenyamanan Termal, Taman air, Ruang luar

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/xn4mc8guFzR7


PENAMPILAN AYAM KAMPUNG SUPER YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG TEPUNG ROTI AFKIR SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG
Ni Made Yudiastari1) , Ni Ketut Etty Suwitari1), dan Luh Suariani1)

Show More

Corresponding Author
Ni Made Yudiastari

Institutions
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa

Abstract
PENAMPILAN AYAM KAMPUNG SUPER YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG TEPUNG ROTI AFKIR SEBAGAI PENGGANTI JAGUNG Ni Made Yudiastari, Ni Ketut Etty Suwitari, Luh Suariani, Nyoman Kaca, Yan Tonga Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa Email : aniekwidiarsa@ymail.com ABSTRACK Ransum memegang peranan penting dalam keberhasilan usaha peternakan ayam broiler karena biaya yang dikeluarkan untuk ransum bisa mencapai 70% dari total biaya produksi. Salah satu bahan penyususn ransum ayam kampung yang biasa digunakan sebagai sumber energi adalah jagung. Dewasa ini produksi jagung Indonesia belum mencukupi kebutuhan, sehingga masih diperlukan import jagung. Untuk pakan ternak, karena harga jagung mahal maka diperlukan pakan alternatif untuk menggantikan jagung sebagai sumber energi. Salah satu bahan pakan yang banyak dijumpai adalah roti afkir. Roti afkir adalah roti yang sudah tidak dikonsumsi lagi oleh manusia, dan dibuang sebagai sampah. Roti ini masih bisa dimanfaatkan karena mempunyai kandungan gizi yaitu Protein Kasar 6,47%, Lemak Kasar 24,34%, Serat kasar 0,85, Abu 1,90% dan Energi Metabolis 2952Kkal/kg. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sampai tingkat pemberian berapa tepung rotidapat enggantikan jagung dalam ransum ayam kampung super. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Adapun perlakuan yang diberikan adalah R0 (ransum tanpa Tepung Roti Afkir/TRA}, R1 (ransum dengan 10%TRA) , R2 (Ransum dengan 20% TRA), R3(Ransum dengan 30% TRA) serat R4 (Ransum dengan 40% TRA). Variabel yang diamati adalam Pertambahan Berat Badan, Berat badan akhir, konversi ransum dan Berat karkas serta Prosentase karkas. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pemberian tepung roti afkir sampai dengan 20% secara nyata mampu meningkatkan pertambahan berat badan, berat badan akhir, konsumsi ransum, berat potong serta berat karkas ayam kampung super umur 3-10 minggu. Dengan demikian dapat disarankan untuk menggunakan tepung roti afkir sebagai pengganti jagung sebesar 20%.

Keywords
Kata Kunci : Ayam Kampung Super, Penampilan, Tepung Roti Afkir,

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/czBRkVp9HFmG


Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung
Putu Budi Anggiriawan, SE., M.Si., CPA dan Putu Gede Wisnu Permana Kawisana

Show More

Corresponding Author
Putu Budi Anggiriawan

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Penerapan prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan LPD penting karena secara langsung memberikan arahan yang jelas bagi LPD untuk memungkinkan pengambilan keputusan secara bertanggung jawab dan memungkinkan pengelolaan LPD secara lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja LPD. Prinsip-prinsip GCG dalam penelitian ini terdiri dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh prinsip-prinsip good corporate governance terhadap kinerja keuangan pada LPD di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 34 LPD dengan 68 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, dan sebelumnya dilakukan pengujian instrumen penelitian dan uji asumsi klasik untuk keakurasian hasil analisis regresi. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa prinsip-prinsip good corporate governance berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan LPD di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.

Keywords
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran, kinerja keuangan

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/WFTadh69DLAt


PENGARUH TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA KEMAMPUAN KEYAKINAN DIRI ATAS KOMPUTER PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI PT BANK RAKYAT INDONESIA, TBK. CABANG GIANYAR
Putu Yudha Asteria Putri, AA Gde Agung Parameswara

Show More

Corresponding Author
Putu Yudha Asteria Putri

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Technology Acceptance Model (TAM) digunakan dalam pelaksanaan kegiatan di PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. serta pengaruhnya pada keyakinan diri atas komputer. Terlebih PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk. merupakan salah satu perusahaan perbankan milik negara, penilaian terhadap kepuasan karyawan seharusnya menjadi fokus perhatian, baik dari pihak manajemen maupun masyarakat yang sudah membeli saham atau menjadi nasabah di bank tersebut. Pertumbuhan yang sehat bisa dilihat dari apakah pimpinan dan seluruh karyawan khususnya yang menggunakan sistem kas sudah merasa puas saat bekerja dalam menghasilkan laporan keuangan yang akan disajikan kepada penggunanya dilihat dari keyakinan diri pada komputer. Penelitian ini mengambil sebanyak 124 sampel penelitian yaitu dengan metode purposive sampling dengan kriteria karyawan yang menjadi sampel penelitian adalah karyawan yang menggunakan Sistem Informasi Akuntansi. Teknik regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dan mendapatkan hasil Technology Acceptance Model yang terdiri dari perceived easy of use, perceived usefulness dan actual usage berpengaruh positif pada keyakinan diri atas komputer pengguna Sistem Informasi Akuntansi di PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. cabang Gianyar.

Keywords
Technology Acceptance Model, Keyakinan Diri Atas Kompter, Sistem Informasi Akuntansi

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/ecZV9fLTGukC


PENGGUNAAN ACUAN DALAM TEKS WISATA PADA WEBSITE BIRO PERJALANAN WISATA
I Gusti Ngurah Adi Rajistha; Dewa Ayu Kadek Claria

Show More

Corresponding Author
I Gusti Ngurah Adi Rajistha

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Banyak paket wisata tidak dapat menyampaikan kontennya secara maksimal. Oleh karena itu, peran bahasa sangat penting dalam membentuk teks paket perjalanan wisata. Penelitian ini mengungkap konstruksi teks pada paket perjalanan wisata dilihat dari sisi kohesi gramatikal, acuan. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya tentang pengaruh bahasa dalam optimasi website. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah teks paket perjalanan wisata dalam format *.txt yang diolah secara komputasi dengan program antconc. Korpus data yang telah dikumpulkan diklasifikasikan sesuai dengan jenis acuan. Data dianalisis dengan menggunakan teori kohesi gramatikal oleh Haliday dan Hasan (1976). Hasil analisis disajikan secara formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) acuan sangat mempengaruhi teks agar tetap fokus pada subjek yang dimaksud, (2) acuan yang diterapkan lebih mengacu pada pembaca teks, dan (3) penggunaan acuan demonstratif yang tidak netral dapat mengaburkan jarak pembaca dengan acuan yang dimaksud.

Keywords
acuan, teks paket perjalanan wisata, website, bounce rate

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/FgLfUNx9wnHZ


Pola Pengalihan Bahasa Ibu pada Anak-Anak di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung
I Nyoman Muliana, I Made Astu Mahayana, I Gusti Ngurah Adi Rajistha

Show More

Corresponding Author
I Nyoman Muliana

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena keberadaan bahasa ibu pada para penuturnya di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Akibat derasnya perkembangan wilayah, kini Buduk juga dapat dikategorikan sebagai daerah perkotaan atau daerah transisi yang juga berpengaruh terhadap jenis bahasa yang mereka gunakan untuk berkomunikasi khususnya pada ranah keluarga. Ada dua poin masalah yang dikaji dalam penelitian ini, yakni 1) jenis bahasa yang dialihkan kepada anak-anak di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung dan 2) faktor-faktor yang memengaruhi pola pengalihan bahasa tersebut kepada anak-anak di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 87% responden mengalihkan bahasa Indonesia (BI) kepada anak-anak mereka dan hanya 13% responden mengalihkan bahasa Bali (BB) kepada anak-anak mereka. Factor-faktor yang memengaruhi pola pengalihan bahasa ibu pada anak-anak di Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung tersebut adalah lingkungan pergaulan, prestise, dan penduidikan.

Keywords
pengalihan, bahasa ibu, anak-anak

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/LTcKgdWC4wvQ


Politeness In Tour Guide Conversation
Anak Agung Istri Manik Warmadewi1, I Gusti Ayu Agung Dian Susanthi2

Show More

Corresponding Author
Anak Agung Istri Manik Warmadewi

Institutions
Faculty of Letters, Warmadewa University
Jl. Terompong No. 24, Denpasar - Bali, Indonesia
manikwarmadewi[at]gmail.com


Faculty of Letters, Warmadewa University
Jl. Terompong No. 24, Denpasar - Bali, Indonesia
gungdian03[at]gmail.com

Abstract
This study is about politeness in the conversation used by the tour guide during guiding the guest. The conversation covers some points namely: greeting, introduction to the guest, offering help, dealing the price, explaining the tourist object. The politeness analysis was done by using maxim theory. Maxim theory was used to reveal the flouting maxim were being formed by the guide in the conversation during handling the guest. This study applied qualitative approach. The data was taken from conversation between guides and the foreign guest in the tourist object, namely in Ubud. The conversation was being transcribed and analyzed by categorizing utterances based on the flouting of maxim theory proposed by H.P. Grice. It was found that during the conversation, all speakers tend to flout the conversation. There are Sorts of maxim that were flouted by speaker, they were maxim of quantity, quality and manner. The flout of maxim was done by the tour guides because of their lack of language and grammatical competence.

Keywords
flouting maxim, conversation, tour guide

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/9tNvnQ43VPec


Rekontruksi Tradisi Mebuug –Buugan Sebagai Revitalisasi Kearifan Lokal Di Desa Adat Kedonganan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung
I Made Sudarsana, Agung Adi, Irawine Rizky Wahyu Kusuma

Show More

Corresponding Author
I Made Sudarsana

Institutions
Universitas Hindu Indonesia,
IAHN TP Palangka Raya,
Akademi Komunitas Manajemen Perhotelan Indonesia

Abstract
Abstrak Keberadaan seni tradisi, kini menjadi sebuah citra budaya kedaerahan serta mampu memberikan dampak dinamis bagi masyarakatnya. Tradisi yang berkembang, dan membumi disuatu daerah tentu melalui proses perjalanan yang panjang sehingga menjadi sebuah sistem kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus. Terbentuknya sebuah kesamaan cara pandang serta dikaitkan dengan mitologi setempat, merupakan landasan awal bagi seorang penggagas maupun local genius untuk memformulasikan perspektifnya dalam ruang tradisi. Hal ini menunjukkan bahwa peranan tradisi saat ini, mampu dijadikan barometer kekayaan yang berinvestasi tinggi dari suatu daerah. Fenomena kemunculan tradisi yang termarginalisasi eksistensinya, dewasa kini seakan akan menjadi sebuah permata yang bernilai tinggi serta munculnya inisiasi rekontruksi tradisi yang hilang. Khususnya di Desa Adat Kedonganan, Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, Tradisi Mebuug – buugan sudah dilakukan rekontruksi kembali sejak tahun 2014 yang lalu. Tradisi yang tertinggal hampir 60 tahunan ini, merupakan sebuah tradisi permainan dengan menggunakan lumpur / buug di mangrove. Berlansungnya tradisi ini, mampu mengangkat kearifan local yang terdapat didalamnya khususnya di Desa Adat Kedonganan. Banyak kandungan filsafat serta nilai sosial yang dapat diimplementasikan melalui media tradisi Mebuug buugan ini. Penerapan konsep Tri Hita Karana dalam tradisi mebuug buugan, sangat relevan dengan upaya masyarakat menjaga hubunga yang harmonus atau interaksi social masyarakatnya serta ekologi lingkungan alam Mangrove dengan menggunakan teori Dekontruksi. Kehidupan social masyarakat dalam menerima kembali tradisi mebuug buugan saat ini menjadi sebuah komuditas yang relative dari berbagi sektor baik pariwista maupun kontestasi politik. Hal ini menyebabkan adanya degradasi pemaknaan secara sepihak dari masyarakatnya itu sendiri yang menyebabkan munculnya interpretasi berbeda. Sehingga dengan menggunakan teori kritik dari Hegel dan Mark, maka mendeskripsikan secara interdisiplin, tradisi mebuug buugan selalu mendapatkan sentuhan warna atau karakter dalam setiap berlangsungnya kegiatan tradisi ini.

Keywords
Tradisi; Rekontruksi; mebuug –buugan; kearifan local; ekologi; social

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/Q8DCAwft2cnV


Rekontruksi Tradisi Mebuug –Buugan Sebagai Revitalisasi Kearifan Lokal Di Desa Adat Kedonganan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung
I Made Sudarsana, Agung Adi, Irawine Rizky Wahyu Kusuma

Show More

Corresponding Author
Kadek Adi Indra Brata

Institutions
Universitas Hindu Indonesia

Abstract
Mebuug –Buugan adalah salah satu tradisi penting dalam perayaan Nyepi yang dimiliki oleh masyarakat Adat Kedonganan. Tetapi seiring waktu, tradisi ini tidak dilaksanakan selama kurang lebih 60 tahun, berdasarkan informasi, Mabuug-Buugan terakhir dilaksanakan tahun 1965. Dalam kurun waktu tersebut hingga tahun 2012, kisah dan praktik Mabuug-Buugan nyaris tak terdengar terlebih dipraktikan. Era tahun 2014, praktik mabuug-buugan direkonstruksi dengan berbagai bentuk wacana sebagai upaya revitalisasi kearifan lokal masyarakat adat Kedonganan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sekaligus eksplanasi tentang sebab-sebab dan implikasi rekonstruksi tradisi Mabuug-Buugan di Desa Adat Kedonganan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, teori sebagai pijakan adalah semiotika. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dengan model interaktif dan triangulasi data. Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa penyebab rekonstruksi dilakukan yaitu; a) problem identitas tradisi budaya masyarakat Adat Kedonganan; b) isu lingkungan; c) modernisasi pariwisata. Sedangkan implikasi dari rekonstruksi tradisi Mabuug-Buugan adalah; a) pembaharuan mitos: dari permainan ke teologi dan filosofi Nyepi; b) Terjadinya pemertahanan lingkungan mangrove; c) atraksi pariwisata tahunan. Kesimpulannya, rekonstruksi tradisi Mabuug-Buugan sebagai revitalisasi kearifan lokal Desa Adat kedonganan telah melahirkan implikasi yang berdampak terhadap pengakuan pada tradisi Mabuug-Buugan sebagai aset budaya Desa Adat Kedonganan.

Keywords
Rekontruksi, Tradisi, Mebuug –Buugan, Revitalisasi, Kearifan Lokal.

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/zmeJMcDu3Q9Y


Revitalizing Traditional Culinary in Supporting Sustainable Tourism Viewed from Culinary Linguistics
Dr. Ni Wayan Kasni,M.Hum, Dr. I Wayan Budiarta,SS,M.Hum

Show More

Corresponding Author
Ni Wayan Kasni

Institutions
Linguistics Program, Warmadewa Universit

Abstract
Abstract Bali is a province whose economy depends on tourism. According to (Sudibya, 2019) 2/3% of the economy is based on tourism. Referring to the statement, it is deemed necessary for new innovations in the development of tourism in Bali. One of them is a traditional culinary tour where the ingredients are from agricultural or plantation products which are indeed the hallmark of Balinese products as they come to Bali are not only to see view and culture, they also want to try local food. Every region in Bali has its own uniqueness in relation with culinary. Based on this reason,this research was done to investigate the lexicons of traditional culinary as a way to revitalize it in tourism sector. Besides, it is also aimed at showing the proverbs. The theory applied was Culinary Linguistics defining that culinary linguistics is qualitative study of language in food traditions or eating habits through the linguistic paradigm (Jabonillo, 2016: 18). Based on the research done, it is found that words used in traditional culinary can be grouped into 5 (five), such as local fruit, vegetable, fish and meat, tubers, and grain. In general the traditional ways to cook are steaming, grilling, frying, boil, burning with covering in embers, roasting. In communication the people tends to use something surrounding their lives which is conveyed in the form of proverbs.

Keywords
culinary linguistics; traditional culinary; sustainable tourism; revitalizing

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/yBLUZXJWHhtw


Studi Komparatif Air Sebelum dan Setelah Diberikan Mantra (Perspektif Hindu)
I Nyoman Subagia, I Gusti Made Widya Sena, I Made Suta

Show More

Corresponding Author
I Nyoman Subagia

Institutions
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar (IHDN Denpasar)

Abstract
ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang air sebelum dan setelah diberi mantra (perspektif Hindu), dalam penelitian ini sumber air yang dimaksud yakni, sumber air jernih yang muncul dari dalam tanah yang disebut dengan kelebutan. Air kelebutan ini biasanya dipakai sumber air minum, dan untuk aktuvitas spiritual yang dilakukan masyarakat Desa Keramas, Blabatuh, Gianyar yang bersifat individu maupun yang bersifat kelompok. Adapun tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan kandungan air, mineral, nitrogen, fluor, fosfor, sulfur dan klor, serta khasiat air untuk kesehatan tubuh manusia. Penelitian ini adalah ada perbedaan antara air sebelum dan setelah diberikan mantra (perspektif Hindu). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Gravimetri, Semimikrokjeldahl, dan Soxhlet. Hasil penelitian Kualitas air secara fisika pada kontrol dan perlakuan memenuhi syarat air minum, Berdasarkan parameter kimia diperoleh bahwa terdapat mineral logam berat Pb dengan kadar tinggi baik pada kontrol dan perlakuan, Mutu air dari segi mikrobiologi menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah coliform dan total bakteri yang menyebabkan kontaminasi pasca perlakuan, Perlakuan penambahan kembang dan mantra pada sampel air menyebakan air memiliki komponen sebagai antioksidan, Pada struktur molekul air mengalami perubahan menjadi heksagonal berdasarkan kajian pustaka.

Keywords
Air, Mantra

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/vynQrGfhJH7x


Techniques of Translation Applied In Promoting Tourism Destination Area
Made Susini, Ni Wayan Kasni, I Wayan Budiarta,

Show More

Corresponding Author
I Wayan Budiarta

Institutions
Universitas Warmadewa

Abstract
This article is aimed to find out techniques of translation applied in Colours Magazine published By Garuda Indonesia Airlines. The data is taken from advertisement found in Colours Magazine particularly advertisement which promoting tourist destination area. This research is focusing on finding out the type of translation techniques and the dominance techniques applied in translating Indonesian into English text of promotion. This research used qualitative research. The data was collected by using documentary study method. The data was analyzed by descriptive qualitative method. The analysis was done through qualitative analysis specifically in descriptive qualitative analysis based on theory of procedures proposed by Molina and Albir (2002) in their book entitled “Translation Techniques Revisited: A Dynamic and Functionalist Approach”. The result of analysis showed that there were only 11 techniques from 18 translation techniques applied in translating the text of promotion from Indonesian into English found in Colours Magazine. The techniques were 11 translation procedures that occurred: Adaptation, Amplification, Borrowing, Calque, Compensation, Generalization, Literal Translation, Modulation, Particularization, Reduction, and Transposition. Among those techniques, transposition was the dominant techniques applied.

Keywords
translation techniques, text of promotion, Colours magazine

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/XMDCx9kJrb24


Warisan Budaya di Desa Pekraman Gelgel: dari Teks ke Konteks
I Made Mardika, Anak Agung Gede Raka, I Made Suwitra

Show More

Corresponding Author
I Made Mardika

Institutions
Program Pascasarjana Universitas Warmadewa

Abstract
Penggambaran sejarah Gelgel yang menjadi pusat kerajaan pada abad XIV—XVI Masehi lebih didasarkan pada data tekstual babad sehingga bersifat pragmatis. Padahal Masa Kerajaan Gelgel meninggalkan jejak-jejak warisan budaya yang kaya dan beragam. Teks-teks warisan budaya tersebut sangat penting artinya dalam mengkonstruksi sejarah kebudayaan pada masanya. Oleh karena itu, pengkajian terhadap laskap warisan budaya dan teks-teks budaya terkait relevan dilakukan guna menyusun sejarah kebudayaan Gelgel secara menyeluruh. Ada dua target khusus penelitian ini. Pertama, melakukan inventarisasi & klasifikasi warisan budaya di Desa Pekraman Gelgel, sampai pada tahap digitalisasi (membuatan Web). Kedua, mengkonstruksi sejarah kebudayaan masa kerajaan Gelgel yang holistik, dengan bersandar pada beragam teks budaya untuk analisis secara kontekstual, sehingga dihasilkan gambaran sejarah yang penuh makna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian budaya yang memadukan tiga teori secara ekliktik yaitu teori arkeologi, semiotik dan hermeneutik. Data utama penelitian adalah data kualitatif terdiri atas data tekstual, berupa warisan budaya benda maupun tak benda (intangible) dan dikontekstualisasinya. Hasil kajian menunjukkan bahwa warisan budaya di Desa Pekraman Gelgel terdiri atas: warisan budaya tangible seperti situs pura, prasasti, tinggalan tradisi megalitik, seni arca, dan kesusastraan (lontar) serta warisan budaya intangible seperti praktik keagamaan, kebijakan publik (dalam pariagem), dan kesenian klasik. Sejarah kebudayaan Masa Gelgel berlangsung pada abad XIV—XVI M meliputi sejarah politik kerajaan, Pura Dasar Buana Gelgel dalam kaitannya dengan pura-pura lain di Gelgel, aspek keagamaan dan seni budaya pada masa Gelgel. Dua hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi tentang warisan budaya dan sejarah kebudayaan Masa Gelgel, untuk selanjutnya dikemas menjadi Daya Tarik Wisata (DTW) menuju Gelgel sebagai Desa Wisata.

Keywords
warisan budaya, teks, konteks, desa wisata

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/CyQKj2u4YEvX


Warisan Budaya Di Desa Pekraman Gelgel: Dari Teks Ke Konteks
I Made Mardika, Anak Agung Gede Raka, I Made Suwitra

Show More

Corresponding Author
Kadek Adi Indra Brata

Institutions
Program Pascasarjana Universitas Warmadewa

Abstract
Pengkajian terhadap laskap warisan budaya dan teks-teks budaya terkait sangat relevan dilakukan untuk menyusun kisah sejarah kebudayaan masa kerajaan Gelgel secara menyeluruh. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan inventarisasi, identifikasi, klasifikasi, dan deskripsi warisan budaya yang ada di Desa Pekraman Gelgel, dan mengkonstruksi sejarah kebudayaan masa kerajaan Gelgel yang holistik, dengan bersandar pada beragam teks budaya, analisis kontekstual, sehingga dihasilkan gambaran sejarah yang penuh makna. Untuk mencapai target tersebut, digunakan tiga teori secara ekliktik yaitu teori arkeologi, semiotik dan hermeneutik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian budaya. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan alat bantu berupa pedoman wawancara, kartu pencatat data lapangan, kamera digital, drone dan handphone. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam kepada sejumlah informan, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk warisan budaya dari masa kerajaan Gelgel abad XIV-XVI masehi menunjukan jenis yang kaya dan beragam. Jumlah keragaman bentuk warisan budaya di Desa Pekraman Gelgel dapat dikelompokan menjadi lima jenis, yaitu: prasasti 3 buah, pura sebanyak 45, seni arca yang bercorak tradisi megalitik hingga arca masa klasik, seni pertunjukan sebanyak 5 jenis, seni kerajinan 4 jenis, dan kebudayaan islam 3 jenis. Kontekstualisasi Warisan Budaya di Desa Pekraman Gelgel menjadi basis dalam mengkontruksi sejarah kebudayaan Masa Kerajaan Gelgel menyangkut dimensi struktur kota keraton terkait dengan kehidupan sosio religious. Kesimpulannya, inventori bentuk-bentuk warisan budaya yang diunggah dalam website, dan konstruksi sejarah kebudayaan masa Gelgel yang lengkap, untuk selanjutnya dapat dikemas sebagai daya Tarik wisata (desa wisata).

Keywords
warisan budaya, teks, konteks, desa wisata

Topic
Budaya dan Kearifan Lokal

Link: https://ifory.id/abstract/jxce6N3vmEtR


Page 1 (data 1 to 27 of 27) | Displayed ini 30 data/page

Featured Events

<< Swipe >>
<< Swipe >>

Embed Logo

If your conference is listed in our system, please put our logo somewhere in your website. Simply copy-paste the HTML code below to your website (ask your web admin):

<a target="_blank" href="https://ifory.id"><img src="https://ifory.id/ifory.png" title="Ifory - Indonesia Conference Directory" width="150" height="" border="0"></a>

Site Stats